Bisu

Bahagiakah kamu..

Bila hanya..

Mata yang melihat...

Telinga yang mendengar...

Hati yang berbicara...

Tanpa mulut untuk berkata-kata,

dan lantunan nada tanpa suara...

Dan jika..

Hanya hati yang berbicara itu,

Terlalu lantang melaungkan amarahnya,

Tapi sayang ia lembut pada zahirnya,

Tidaklah ia terdaya mengubah kala,

Jika tiada mulut untuk berkata-kata,

dan lantunan nada tanpa suara...

Dan bila..

Telinga yang mendengar itu,
Terlalu tepu dengan alunan merdu,

Kata manis bersulam sayang,

Bersama ayat dusta saling meningkah,

Akan terubatkah hati yang amarah itu,

Jika tiada mulut untuk berkata-kata,

dan lantunan nada tanpa suara...

Dan barangkali...
Mata yang melihat itu,
Terlalu asyik dengan keindahan,
Memandang ke langit tidak ke bumi,
Tanpa dihirau kaki melangkah,
Akan terubatkah hati yang amarah itu,
Akan terawatkah telinga yang tepu itu,
Jika tiada mulut untuk berkata-kata,
dan lantunan nada tanpa suara...

Bisukah itu?

Bila hanya mata yang melihat darah merah mengalir,
Bersama telinga yang hanya dapat mendengar jeritan derita,
Disamping hati yang sedih menahan belas,
Tapi tiada ulas kata yang mampu menghentikannya.


Haruskah...
Dilihat saja derita itu,
Bersulam dengan alunan simpati beritma sedih,
Berganding bengkak perasaan yang menahan amarah dan sendu,
Menuntut keadilan di jalan derita,
Mancari keamanan di mercu kezaliman.

Semoga Allah mencucuri rahmat ke atas penduduk Palestine yang syahid menentang kezaliman Zionis. Amin.